Ads 468x60px

Labels

Rabu, 23 Maret 2011

Rinai Hujan pagi ini!

Rinai hujan memaksaku berdiri disini menatap kabut putih tebal dalam kuyup aku menggigil.
Di atas sana awan kelabu masih saja bergelayut manja mencengkram langit seolah enggan bergeser dari singgasananya.

Aku benar benar menggigil hingga terdengar gemeretak nyaring dari barisan gigiku.
Aku kesal, kesal pada matahari yang bersembunyi dibalik pekatnya awan layaknya pengecut.
Kemana engkau yg biasanya gagah menyilaukan mata,menghangatkan kulit dan membakar bumi dengan biasmu yang garang.

Ingin rasanya kusibak awan pekat itu dan menyeretmu kepermukaan agar kau bisa tersenyum menyapa bumi.

Aaaah..! Jangan tersinggung wahai engkau mentari, itu hanya ungkapan manusia lemah yang sedang kesal.
Sungguh aku tau, rinai hujan yg turun ini adalah karna bias cahayamu perkasa agar pekat yang bergelayut itu segera pudar berganti terang.

Disini aku masih menunggu, dalam kuyup serta menggigil.
Aku yakin sebentar lagi hujan kan reda, walau lama tetapkan reda.

Satu yang pasti dan aku yakin, setelah hujan dengan senyummu kau biaskan pelangi dikaki langit.

0 komentar:

Posting Komentar