Untukmu wahai pemilik "Hati".

Wahai pemilik hati, maafkan aku tidak menjawab semua pertanyaanmu.
Biarlah...kubiarkan kamu mencari jawaban sendiri.
Yang bisa aku katakan'aku bingung kenapa kamu masih bertanya?'

Wahai pemilik hati!
Sudahlah!
Tak usah engkau risau dlm gamang.
Yakinlah kegamanganmu itu akan mencabik cabik dan memporak porandakan keteguhan hatimu.

Pergilah...!
Pergilah dengan sungging senyummu yg dlu pernah membuat aku terhanyut penuh hayal tentangmu.

Wahai pemilik hati!
Kisah kita tak munkin terpatri dalam satu untaian temali.
Maka biarkan saja rasa itu hadir tanpa harus engkau tepis.
Biarkan dia bersemayam dihatimu menjadi pelipur saat kau sedih.
Seperti yang pernah kau katakan padaku:
"Ketika hujan...
Aku ingin melukis wajah itu dikabut yang hadir bersamanya...
Ku berharap bisa melihat indah itu menemaninya..
Dingin yg hadir.. Bukanlah batas untuk merasakan hangat tatapannya..
Bicaralah pada hujan sampaikan rindu itu.
Maka aku kan merasakan kehadiranmu.
Meski ada mu tak pernah mungkin..
Tapi hujan kan slalu menbawamu dalam hadirnya."

Wahai pemilik hati!
Cinta itu kebahagiaan bukan pengorbanan.
Dan ketika cinta memang harus berkorban,
yakinlah pengorbanan itu merupakan suatu kebahagiaan untukku buatmu.